Berasal “Nenek Giggling” hingga “Pembunuh Kotak Mainan”, para pembunuh brutal ini termasuk di antara pembunuh berantai paling produktif pada sejarah.

Terdapat kelas pembunuh yang semua orang memahami, sekelompok pembunuh yg kejahatannya begitu sensasional sebagai akibatnya meledak ke pada kesadaran nasional segera sehabis mereka pertama kali ditemukan. Ini adalah Jeffrey Dahmers, Ted Bundys, dan John Wayne Gacys dunia.

Akan tetapi ada cerita lain yang lebih aneh tentang pembunuh berantai — cerita yg tidak mendapat fakta yang sama di media. Kadang-kadang Situs Judi Slot Online Gampang Menang karena saat di mana hal itu terjadi; kadang-kadang sebab siapa yang sebagai target para pembunuh; dan di lain saat, kejahatannya terlalu mengerikan buat diungkapkan kepada publik.

Dan ini dia ulasannya !!

Luis Alfredo Garavito

Luis Alfredo Garavito, mungkin pembunuh berantai paling mematikan sepanjang masa, memangsa anak laki – laki di Kolombia pada 1980-an serta 1990-an. Kejahatannya dimungkinkan sebagian sang peristiwa lain: korban dan kerugian perang saudara Kolombia.

di tahun-tahun selesainya konflik, jalanan dipenuhi oleh anak-anak tunawisma dan yatim piatu yang mencari nafkah menggunakan mengambil pekerjaan sampingan pada jalanan.

Pada iklim itu, Garavito memiliki pilihan korban. dia tak jarang menyamar menjadi petani atau pendeta dan mendekati anak laki – laki, umumnya antara usia enam serta enam belas tahun, dengan janji pekerjaan untuk mendapatkan uang.

Pembunuh berantai yg produktif: Pedro Lopez

Pedro Lopez lahir di tahun 1948 di dunia yg penuh kekerasan; ibunya, seorang pelacur, mengusirnya asal rumahnya waktu beliau berusia delapan tahun, serta dia berakhir sendirian di Bogotá.

Pada sana, beliau menjadi korban predator jalanan: beliau diserang dan dianiaya secara seksual, serta dia lari berasal rumah ke rumah. Mencuri kendaraan beroda empat mengirimnya ke penjara pada usia 18 tahun, pada mana dia lalu berkata beliau melakukan penghilangan nyawa pertamanya saat dia membalas dendam pada narapidana yg memperkosanya.

Waktu beliau dibebaskan, dia merogoh kemarahan destruktif yg sudah memicu dia di pulang jeruji besi dan membawanya ke dunia pada biasanya. beliau pindah ke Peru dan mulai membunuh gadis-gadis, biasanya antara usia sembilan dan dua belas tahun, menyerang mereka secara seksual mirip yg pernah beliau lakukan sebelumnya.

Pembunuh Brutal tidak Terduga: Dorothea Puente

Bagaimana bisa nenek kecil yg lucu itu sangat berbahaya mirip seekor lalat? menggunakan memberinya overdosis obat yg fatal, rupanya.

Dorothea Puente, induk semang Sacramento yang dikenal sebagai Pembunuh Asrama, telah memiliki masa lalu yg kacau waktu dia mengambil alih pengelolaan rumah Asrama F Street. beliau telah ditangkap beberapa kali, sekali sebab menjalankan rumah bordil, sekali sebab menggelandang, dan dua kali karena memalsukan cek.

dia membunuh teman sekamarnya terlebih dahulu, seorang sahabat bernama Ruth Monroe yang tinggal bersamanya, serta polisi membeli ceritanya: Ruth, katanya, mengalami depresi dan kentara overdosis obat penghilang rasa sakitnya.