Kasus Cleveland Torso Murderer

Kingsbury Run, Cleveland, Ohio, Amerika Serikat (AS) merupakan wilayah yang suram, kumuh, dan berbahaya di Negeri Paman Sam pada tahun 1935-1938. Dengan demikian karena wilayah itu diisi oleh banyak banget gelandangan dan banyaknya orang buangan akibat dari peristiwa Depresi Besar yang melanda AS sekitar tahun 1930-an. Pada era ini, banyak orang kehilangan pekerjaan dan juga mengalami kesulitan ekonomi. Berdasarkan info Situs fashion indonesia bahwa, beberapa area kosong di tempat disana bahkan menjadi sebagai sebuah tempat pemukiman seadanya oleh tunawisma dan orang-orang miskin. Sedangkan area di sebelah timur dipenuhi dengan bar, tempat berjudi, dan rumah bordil bernama “The Roaring Third”.

Tidak hanya dijejali oleh tunawisma dan gelandangan, Kingsbury Run pun diteror dengan adanya masalah pembunuh berantai yang belum pernah terpecahkan hingga saat ini. Pembunuh berantai ini juga dikenal dengan sebutan nama “The Cleveland Torso Murderer” atau “Pembunuh Batang Tubuh dari Cleveland”. Sebutan itu juga merujuk pada suatu kebiasaan pembunuh yang kerap memutilasi dan pemotongan tubuh korbannya hingga menyisakan potongan tubuh tanpa kaki dan lengan.


Penemuan mayat-mayat termutilasi

Ternyata reputasi Kingsbury Run sebagai tempat orang-orang buangan kian mengganggu dengan penemuan mayat seorang wanita pada September 1934. Mayat wanita ini ditemukan tengah mengambang di Danau Erie, Bratenahl. Karena ditemukan di danau, wanita berusia 30 tahunan yang tak diketahui identitas aslinya ini pun dikenal dengan nama “Lady of Lake”.

Dari hasil autopsi, penyidik atas nama Kolonel A J Pierce menginfokan bahwa tubuh wanita itu telah dimutilasi yang berada pada bagian lututnya. Di tubuh korban juga ternyata ditemukan semacam bahan-bahan kimia yang membuat kulit menjadi lebih kasar dan kemerahan. Penemuan Lady of Lake itu bisa dibilang dianggap seperti angin berlalu. Karena, pihak polisian sampai saat ini belum sadar bahwa wanita ini ternyata korban pertama dari berbagai rangkaian pembunuhan berantai yang mungkin akan terjadi di tahun-tahun berikutnya. Sampai pada September 1935, 2 remaja cowok telah menemukan mayat yang sudah terpotong pada bagian pinggul di Bukit Jackass. Kondisi mayat dengan tanpa kepala ternyata ditemukan secara mengenaskan pada kondisi terkebiri. Bahkan saat ditemukan, tubuhnya pun tampak udah bersih dan terlihat diletakkan dengan sengaja di balik semak yang lebat.