Tag: Pembunuhan Kejam

Pembunuhan Kelly Anne Bates

Pembunuhan Kelly Anne Bates adalah seorang remaja Inggris https://www.sbobetcb.com/ yang dibunuh di Manchester, Inggris pada usia 17 oleh pelakunya, James Patterson Smith (lahir c. 1948). Dia disiksa olehnya selama empat minggu, termasuk matanya dicungkil dari rongganya sampai tiga minggu sebelum kematiannya, sebelum ditenggelamkan di bak mandi.

Penyelidikan pembunuhan dipimpin oleh Sersan Detektif Joseph Monaghan dari Greater Manchester Police, yang mengatakan: “Saya telah berada di kepolisian selama 15 tahun dan belum pernah melihat kasus yang mengerikan seperti ini.

” William Lawler, ahli patologi yang memeriksa tubuh Bates, menggambarkan luka-lukanya sebagai yang terburuk yang pernah dia lihat pada korban pembunuhan. Smith, yang memiliki riwayat kekerasan dan penyiksaan terhadap mantan pasangan seksualnya, membantah membunuh Bates, tetapi dia dinyatakan bersalah. dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada 19 November 1997.

Latar Belakang

James Smith adalah seorang janda cerai yang menganggur yang tinggal di daerah Gorton di Manchester. Digambarkan oleh kenalannya sebagai “bangga di rumah” dan “terawat”, dia adalah orang yang minum alkohol dan tidak merokok. Pernikahannya berakhir pada 1980, setelah sepuluh tahun, karena dia telah melakukan kekerasan terhadap istrinya.

Hubungan berikutnya adalah dengan Tina Watson yang berusia 20 tahun, yang antara tahun 1980 dan 1982 dia “digunakan sebagai karung tinju”, bahkan membuatnya dipukuli dengan keras saat dia mengandung anaknya.

Dia berkata: “Awalnya kadang-kadang; hanya sedikit ketukan. Tetapi pada akhirnya itu setiap hari. Dia akan memukul wajah saya atau memukul kepala saya dengan asbak. Dia akan menendang kaki saya. atau di antara kedua kaki.”

Pembunuhan Kelly Anne Bates

Watson berhasil melarikan diri dari hubungan itu, di mana Smith juga berusaha menenggelamkannya saat dia mandi. Ketika hubungan itu berakhir pada tahun 1982, Smith kemudian mulai melihat Wendy Mottershead yang berusia 15 tahun, yang juga dia aniaya. Dalam satu serangan, dia menahan kepalanya di bawah air di wastafel dapur dalam upaya untuk menenggelamkannya.

Pembunuhan

Pada 16 April 1996, Smith melaporkan kepada pihak berwenang bahwa dia secara tidak sengaja membunuh pacarnya selama pertengkaran di bak mandi, mengklaim bahwa dia telah menghirup air dan meninggal setelah upayanya melakukan resusitasi. Dia juga mengklaim bahwa dia sering berpura-pura tidak sadar.

Polisi pergi ke alamat Smith dan menemukan tubuh telanjang Bates di kamar tidur. Darahnya ditemukan di seluruh rumah, dan pemeriksaan post-mortem mengungkapkan lebih dari 150 luka terpisah di tubuhnya. Selama bulan terakhir hidupnya dia diikat, kadang diikat ke radiator atau perabotan dengan rambutnya, kadang di lehernya menggunakan pengikat.

Kasus The Monster of Florence

Kasus The Monster of Florence – The Monster Of Florence merupakan sebuah sebutan untuk pembunuh berantai sadis di Italia yang sosoknya masih misterius hingga saat ini. Tercatat sudah ada 16 korban yang 7 diantaranya adalah pasangan muda-mudi di Florence antara tahun 1968-1985.

Modus yang dilakukan oleh si pembunuh hampir sama yaitu korbannya adalah pasangan yang tengah berada di dalam mobil terparkir di area sepi dan sedang bermain sebuah permainan joker123 secara offline, tentu berbeda dengan sekarang yang sudah bisa bermain casino joker gaming melali webs http://139.99.92.188/ dengan sangat mudah. Pelaku diduga melakukan aksi bejatnya ini pada malam hari dengan menembak para korbannya. Senjata yang digunakan saat pembunuhan selalu sama, teridentifikasi sebagai Baretta kaliber 22 dengan berisikan peluru Winchester seri H.

 

Anehnya , aksi pembunuhan kejam si pelaku ini dilakukan dalam dalam jeda yang cukup panjang, biasanya satu tahun, bahkan ada yang sampai hampir 7 tahun lamanya. Hal aneh lainnya yaitu pelaku tidak menargetkan harta benda korbannya. Hampir setiap kasus yang ditemukan bahwa dompet korban tidak disentuh sama sekali. Namun mirisnya korban wanita hampir selalu berakhir dengan dimutilasi bagian kemaluan.

Jika dilihat secara keseluruhan , kasus pembunuhan berantai The Monster of Florence tidak jauh berbeda dengan kasus Zodiac Killer. Periode waktunya juga sama , yaitu pada tahun 1960-an. Serta target korbannya yaitu para pasangan muda mudi.

Korban Pembunuhan Berantai The Monster of Florence

Kasus The Monster of Florence

Pada tanggal 21 Agustus 1968 , pasangan Antonio Lo Bionco dan kekasihnya seorang ibu rumah tangga, Barbara Locci ditemukan tewas mengenaskan di dalam mobil mereka di daerah Signa, sebelah barat Florence. Setelah diperiksa , kedua pasangan ini diduga tewas ditembak dengan senjata kaliber 22. Mirisnya korban kasus ini tidak hanya mereka berdua , namun juga anak laki Locci , Natalino Mele yang tengah tertidur di kursi belakang.

Barbara Locci memang dikenal sebagai wanita yang memiliki banyak kekasih meskipun dirinya sudah menikah. Suami Locci , Stefano Mele diketahui sedang dalam kondisi sakit yang membuatnya berada di rumah sakit ketika kasus pembunuhan ini terjadi.

Karena kurang bukti , Stefano akhirnya ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan kasus tersbeut. Barang buktinya adalah Situs slot online terbaik dan terpercaya no 1 sarung tangan yang ketika dites menggunakan paraffin ternyata pernah digunakan untuk menembak. Stefano mengakui dirinyalah pembunuh Barbara dan Antonio, tetapi anehnya kemudian ia menyangkalnya. Ia kemudian dihukum penjara selama 14 tahun namun mendapatkan keringanan karena ia rupanya menderita penyakit disfungsi mental dan infirmity of mind.

 

Kasus selanjutnya terjadi pada tanggal 14 Sepetember 1974 yang memakan korban pasangan muda-mudi bernama Pasquale Gentilcore dan kekasihnya Stefania Pettini. Keduanya ditemukan tewas dalam sebuah Fiat 127 milik Gentilcore di Borgo San Lorenzo.

Mayat sang wanita mendapatkan kekerasan brutal dengan batang kayu dan juga ada 97 luka tusukan pada tubuhnya. Anehnya , uang yang ada di dalam dompet Pasquale tak tersentuh sama sekali. Banyak dugaan yang menganggap bahwa kasus inilah sebenarnya yang merupakan kasus pertama yang dilakukan oleh Monster of Florence.

Kasus The Monster of Florence

The Monster of Florence kembali melakukan aksi sadisnya di tanggal 6 Juni 1981. Targetnya masih sama , sepasang kekasih yang bernama Giovanni Foggi dan kekasihnya Carmela De Nuccio. Pasangan ini diketahui diserang secara brutal ketika mereka sedang memarkirkan mobil dekat Scandicci .

Keduanya ditembak dan ditusuk hingga tewas.  Tubuh sang wanita, Carmela bahkan ditarik dari dalam mobil dan bagian kemaluannya dipotong dengan pisau. Dan dompet keduanya sama sekali tak disentuh pelaku. Namun kali ini si pelaku mengambil barang milik Carmela dan seperti sengaja mencecerkannya di sekitar lokasi kejadian.

Ada sebuah sketsa Situs Slot Gacor wajah yang menggambarkan sosok The Monster of Florence. Sketsa ini dibuat persis setelah kejadian pembunuhan tahun 1981. Ceritanya saat itu seorang pengendara mobil tengah menuju jalan di mana pembunuhan terjadi. Ia melihat seseorang tengah berkendara terburu-buru keluar dari area itu seorang diri.

Kasus The Monster of Florence

Namun hingga saat ini pihak kepolisian yang dibantu  oleh tim investigasi, pakar kriminolog, psikolog, hingga sosiologis dari berbagai negara , masih belum dapat memastikan secara pasti sosok dari si pembunuh serta motif dibalik aksi kejamnya tersebut.

Kasus pembunuhan ini pun masih menjadi misteri terbesar di Negara Italia dan bahkan dijadikan sebagai sosok misterius dalam Game Slot Online Indonesia yang sangat menyeramkan.

Kasus Pembunuhan Black Dahlia Yang Masih Menjadi Misteri Hingga Saat Ini

Kasus Pembunuhan Black Dahlia – Pernahkah kalian mendengar kata Black Dahlia ? Mungkin sebagian orang masa kini menganggap Black Dahlia adalah sebuah band beraliran Death Metal dari Amerika Serikat.

Namun arti sesungguhnya kata Black Dahlia bukanlah sebuah grup band melainkan kasus pembunuhan yang sangat brutal yang pernah terjadi di Amerika.

Kasus pembunuhan ini berawal pada tanggal 15 Januari 1947 , yang dimana pada saat itu ditemukan sosok mayat yang awalnya dikira sebagai maneken yang terletak di sisi luar jalan.

Kasus Pembunuhan Black Dahlia

Saat itu , tubuh Elizabeth Short (nama korban yang dibunuh dan dimutilasi) terpotong menjadi dua bagian atas dan bawah mirip seperti sebuah patung maneken pada umumnya. Namun ketika dilihat lebih dekat , ternyata orang orang menyadari jika itu adalah tubuh manusia dengan muka yang sudah dirusak.

Hal ini pun yang akhirnya membuat wartawan slot terbaru , polisi hingga FBI langsung berkumpul di lokasi tersebut. Herannya , tidak ada noda darah sama sekali disekitar tubuh Short yang terlihat pucat.

Potongan tubuh Short pun akhirnya dibawa untuk diotopsi. Hasilnya pun cukup mengagetkan , banyak bagian tubuh Short yang dindikasi mengalami kekerasan. Mulai dari ikatan tali yang ada di kaki dan tangan hingga memar yang ada di bagian kepala Short.

Kasus Pembunuhan Black Dahlia

Hasil otopsi juga membuktikan tidak adanya bekas sperma di dalam organ tim Short sehingga menepis dugaan bahwa pembunuhnya telah memperkosa Short sebelumnya.

Para ahli menduga jika pembunuh memutilasi tubuh Short 10 jam setelah dirinya sudah tidak bernyawa.

Tidak lama setelah kejadi tersebut , pihak kepolisian setempat dikirim sebuah surat oleh seseorang misterius yang mengaku jika barang barang yang ada di amplop tersebut adalah barang pribadi Short.

Semua barang yang ada di amplop tersebut memiliki bau seperti bensin. Polisi menduga sang pengirim surat telah menghapus sidik jarinya menggunakan bensin.

Baik pihak polisi ataupun FBI akhirnya melakukan berbagai cara untuk mendapatkan bukti judi slot online baru untuk kasus misterius ini. Bahkan mereka sudah menginterogasi sekitar 200 orang , namun tidak memberikan hasil apapun alias nihil.

Hal ini yang akhirnya membaut sejumlah spekulasi muncul atas kasus pembunuhan Short tersebut. Ada yang berspekulasi jika Short menolak ajakan untuk berhubungan intin karena saat itu kondisinya sedang hamil. Namun lagi lagi spekulasi ini tidak cukup berhasil membuktikan karena pada saat hasil otopsi yang dilakukan menyatakan Short tidak lagi dalam keadaan hamil.

Dan tepatnya di tahun 2017 lalu , Piu Marie Eatwell mengejutkan dunia dengan mengatakan pembunuh Short bernama Leslie Duane Dillon , seorang bellboy yang sudah pernah ditahan oleh polisi namun kemudian dibebaskan.

Dalam buku Black Dahlia, Red Rose yang ditulis oleh Eatwell , dirinya mengatakan jika Departemen Kepolisian Los Angeles sengaja membiarkan pelaku pembunuh Short lolos karena Sersan Finis Brown yang menjadi salah satu dari dua penyidik kasus tersebut adalah polisi korup.

Namun lagi lagi banyak orang yang Cakrabet kurang mempercayai dengan perkataan Eatwell karena kurang bukti yang ada.

Hingga saat ini . kasus pembunuhan Short dianggap sebagai kasus brutal yang belum terpercahkan. Short akhirnya dimakamkan di di Oakland, dan ibunya, Phoebe pindah ke daerah di dekat makamnya.